BAB I
PROFIL DESA
2.1
Kondisi
Desa
2.1.1 Sejarah Desa
Desa Mrawan pada awalnya merupakan hutan
belantara, dan penuh dengan bambu yang dapat dipergunakan untuk tali. Ketika itu sekitar tahun abad ke 19 ( tahun
1900 ) ada seorang yang bernama cempleng berserta lima orang pengikutnya antara
lain : Geni, Mursadik, Kadiman, Madin, Kebun.
Pada
suatu hari cempleng beserta kelima pengikutnya menebang pohon di daerah hutan
tersebut sampai ditengah tengah hutan ada pohon beringin yang sangat besar dan
rindang cempleng dan kelima pengikutnya ingin menebang pohon beringin tersebut,
seharian cempleng beserta pengikutnya memotong pohon beringin tersebut namun tidak
tumbang-tumbang.Akhirnya cempleng dan pengikutnya memilih untuk pulang. Ke esok harinya cempleng dan pengikutnya
kembali lagi memotong pohon beringin tersebut, tetapi kejadiannya sama seperti
hari pertama, berulang-ulang pohon beringin tersebut ditebang tetapi tidak
tumbang sehingga cempleng dan teman- temannya hampir putus asa.
Sungguh hal yang tidak terduga pada
waktu itu juga muncul seorang gadis berkulit putih dan berbaju putih, dan gadis
tersebut memberi petunjuk pada cempleng, untuk memotong pohon tersebut supaya
membuat sesajen untuk selamatan terlebih dahulu, dan disuruh mengambil sebatang
pohon bambu atau yang dikenal pering tali untuk dijadikan syarat sesajen.
Sesudah
gadis tersebut memberi petunjuk akhirnya
menghilang. Setelah mendapat petunjuk dari gadis tersebut akhirnya cempleng
melaksanakan sesajen atau selamatan. Setelah melakukan ritual sesajen cempleng
memotong bambu untuk dibuat tali sebagai alat untuk merobohkan pohon beringin
tersebut. Dengan bantuan tali dari bambu yang merupakan petunjuk dari gadis ( perawan
) maka pohon bringin tersebut dapat dirobohkan. Atas keberhasilan tersebut kemudian
cempleng mengatakan kepada lima temannya bahwa daerah ini nantinya akan diberi
nama Desa Merawan Peringtali. Sesuai perkembangan zaman nama tersebut berubah
menjadi Desa Mrawan kira –kira tahun 1972.Dan masyarakat memberi julukan
cempleng dan ke lima temanya sebagai kakek pembabat hutan yang ada di Mrawan,dan
warga masih memegang cerita ini sampai turun temurun.
2.1.2 Demografi Desa
Desa Mrawan
adalah bagian dari kecamatan Mayang yang berbatasan dengan Kecamatan Pakusari. Jarak
antara desa Mrawan dengan kantor
kecamatan ± 10 km. Wilayah Mrawan merupakan dataran rendah yang terdiri dari
lahan pertanian teknis dan lahan tadah hujan. Kondisi alam yang subur tersebut
membuat sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Namun,
apabila musim kemarau tiba banyak lahan yang tidak bisa ditanami karena
keringnya lahan. Sehingga, banyak ibu-ibu rumah tangga yang bekerja menjadi
kuli gudang di tempat yang lain.
Desa Mrawan
mempunyai luas wilayah ± 1145 Ha
yang terdiri dari 5
dusun, yaitu : Dusun Lengkong Barat, Dusun
Lengkong Toko, Dusun Gumuk Suda, Dusun Rowo dan Dusun Pringtali. Dusun Lengkong Barat terbagi menjadi 3 RW dan 10 RT, Dusun lengkong
Toko terbagi menjadi 6 RW dan 16 RT, Dusun Gumuk Suda terbagi menjadi 2 RW dan
6 RT, Dusun Rowo 5 RW dan 15 RT dan Dusun Pringtali terbagi menjadi 2 RW dan 9 RT.Sedangkan batas-batas
wilayah desa Mrawan sebagai berikut
:
Utara : Kecamatan Pakusari dan kecamatan
jenggawah
Timur : Desa Mayang
Selatan : Kecamatan
Mumbulsari
Sejarah Pemerintahan Desa
Sejak berdirinya
Desa Mrawan, Desa Mrawan belum mempunyai pemerintahan desa. Pada waktu itu,
desa Mrawan juga masih dalam kekuasaan Pemerintah
Kolonial Belanda. Namun selang beberapa tahun kemudian, desa Mrawan sudah
dibentuk sistem pemerintahan. Dan dari beberapa sumber yang dapat kami
kumpulkan, orang-orang yang pernah menjabat sebagai kepala desa adalah sebagai
berikut :
1.
P. SURYO (1900- 1910)
Beliau adalah kepala desa pertama desa Mrawan . Beliau memimpin di masa
penjajahan Belanda. Dan pada saat itu, penduduk desa Mrawan masih sangat jarang. Bahkan sebagian besar
tanah di desa Mrawan masih tertutup hutan lebat. Di era kepemimipinannya ini
juga masih sangat jarang mengadakan pertemuan-pertemuan untuk membahas kemajuan
desa.
2.
P. SIBA (1910- 1928)
Setelah memimpin selama ± 18 tahun.
Akhirnya p.Suryo turun dari jabatannya. Lalu tampillah P. Siba sebagai
pengganti kepemimpinannya. Namun dia sangat tidak disukai oleh rakyatnya,
karena wataknya yang kasar dan keras terhadap rakyatnya. Bahkan pada akhirnya
dia diturunkan dari jabatannya karena memukul rakyatnya. Ia hanya memerintah
selama 11 bulan.
3.
P. Dar (1928- 1942)
P. Dar memegang tampuk pemerintahan desa setelah P. Siba meninggal dunia.
Masa kepemimpinan P. Dar bisa dibilang cukup rumit, karena pada masa
kepemimpinannya merupakan masa peralihan penjajah dari penjajah Belanda ke
Bangsa Jepang. Yang mana pada waktu itu, Bangsa Jepang ingin mempertahankan
wilayah kekuasaanya dari pihak sekutu. Kehidupan rakyat yang menderita tidak sempat
teratasi, kemiskinan, kelaparan terjadi di sana-sini.
4.
P. Kustiyani (1942-1946)
Setelah 6 tahun lamanya, P. Kustiyani
menjadi Kepala Desa Mrawan . Beliau pun berhenti dari jabatannya. Yang kemudian
digantikan oleh P. Jinsu. Akan tetapi kepemimpinan P. Jinsu juga sangat tidak
disukai oleh rakyat. Ia terkenal sangat keras dan bengis terhadap rakyat di
bawahnya. Dan hal itu yang membuatnya tidak bisa bertahan lama memegang
pemerintahan Desa Mrawan , yaitu hanya selama 24 hari saja.
5.
Jinsu (1946- 1950)
Taslem dikenal sebagai orang yang mempunyai etos kerja yang tinggi. Dia
terpilih menjadi menjadi kepala desa menggantikan Jinsu yang memimpin desa Mrawan
selama 4. Jinsu merupakan orang yang sederhana. Karena sifat-sifatnya yang
disukai rakyat, maka masa pemerintahannya sangat lama yaitu selama ± 33 tahun.
6.
Kandar (1950 - 1962)
Selama memimpin selama ± 10
tahun, Taslem akhirnya berhenti dari jabatannya karena usianya yang sudah cukup
lanjut. Pengganti Taslem adalah Mukawi. Mukawi melanjutkan semua tata kepemerintahan
yang telah diletakkan oleh Taslem. Mukawi memimpin desa Sidomukti hingga tahun
1962.
7.
P.Sujib (1962 - 1963)
Setelah turunnya Kandar dari jabatannya sebagai Kepala Desa Mrawan yang,
maka diadakanlah pemilihan kepala desa baru dengan 3 (tiga) orang calon. Dan
dari hasil pemilihan kepala desa tersebut, Drs. Sugito yang memperoleh suara
terbanyak. Sehingga tampillah Drs. Sugito sebagai kepala Desa Sidomukti Tahap
I. dan masa jabatannya berakhir pada tahun 2005
8.
Mattasan ( 1963-1964)
Setelah lengsernya Pak.Sujib sebagai kepala desa, maka diadakanlah
pemilihan kepala desa baru dengan ...... orang calon, maka terpilihlah
Mattasan, ia Cuma sebentar ( 1 ) tahun ia tersangkut G 30 S PKI dan melarikan
diri.
9.
Pak.Aswani (1964 -
1967)
Untuk menjaga kekosongan kepala Desa Mrawan, maka ditunjuklah PJ, selama
pemerintahan P.Aswani dari peralihan Mattasan, karena pada waktu itu zamannya G
30 S PKI tentu saja seorang peminpin dituntut ikut dalam penuntasannya,
sehingga ia sangat berhati-hati dalam kepeminpinannya, sebab pada waktu itu ada
istilah sentimentis.
10.
Jasmari ( 1967-1970 )
Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Pak.Aswani, mengingat pada itu masih
masa penuntasan G 30 S PKI, untuk menjaga kemanan dan stabilitas pemerintahan
pada waktu itu ditunjuklah Kepala Desa Mrawan dari anggota TNI aktif ( karteker
) pada waktu itu.
- Binantu ( 1970-1972 )
Dengan
berakhirnya masa kepemimpinan Jasmari maka yang meneruskan tampok kepemimpinan
adalah Binatu yang juga dari unsur TNI aktif, mengingat dalam kepemimpinannya sangat otoriter dan sangat
galak maka pada itu ia disebut kepala Desa yang gila.
- Bongso ( 1972-1973)
2.1.3 Sejarah Pembangunan Desa
Melihat
dari masa kepemimpinan masing-masing kepala desa yang pernah memerintah desa mrawan
sesuai dengan keadaan situasi dan kondisinya, maka dapat diketahui hasil-hasil
pembangunan yang telah berhasil dibangun oleh masing-masing kepala desa. Dan
dari sejarah pemerintahan desa dapat kita ketahui siapa saja yang berhasil
membangun desa Mrawan menjadi lebih baik.
1.
P. MANIJAN (1922 -
1939)
Beliau mengawali pemerintahan desa Sidomukti. Walaupun dia memipin desa
Sidomukti ± 17
tahun, namun tak ada suatu perubahan berarti yang ia buat. Kantor desa juga
belum nampak akan dibangun atau dibuat. Jika pun ada pertemuan ia menggunakan
rumahnya sebagai pendopo/kantor desa. Hal ini karena pada waktu itu desa
Sidomukti masih dalam kekuasaan
pemerintah kolonial Belanda.
2.
P. SANI (1939 -
1940)
P. Sani menggantikan P. Manijan sebagai kepala desa Sidomukti yang ke-2. Di
masa pemerintahannya juga masih belum ada pembangunan apa-apa. Apalagi P. Sani
tidak lama memegang tampuk kepemimpinan pemerintahan desa karena ia diturunkan
dari jabatannya oleh rakyat setelah ia berkuasa selama 11 bulan. Hal ini
terjadi karena ia tidak disukai oleh rakyat.
3.
P. JAR (1940
- 1951)
Di awal kepemimpinannya, tidak ada perubahan terhadap nasib rakyat
Sidomukti. Hal ini karena awal kepemimpinan P. Jar merupakan masa peralihan
kekuasaan dari tangan penjajah Belanda ke bangsa Jepang. Kehidupan rakyat yang
penuh dengan penderitaan, kelaparan, kemiskinan terjadi di sana-sini. Namun,
lambat-laun P. Jar dapat menata kehidupan sosial rakyatnya dengan baik.
Kehidupan masyarakat yang penuh gotong-royong lebih banyak mewarnai desa
Sidomukti di akhir masa kepemimpinannya.
4.
P. MUALLIM (1951)
Pembangunan pada masa pemerintahan P. Muallim tidak jauh berbeda dengan
kades-kades sebelumnya. Karena masa kepemimpinannya merupakan masa kepemimpinan
yang paling singkat, yaitu hanya selama 24 hari saja. Ia diturunkan dengan
paksa oleh rakyat karena telah memukul rakyatnya.
5.
TASLEM (1952
- 1985)
Masa pemerintahan Taslem merupakan masa pembangunan desa Sidomukti. Pada
masa pemerintahannya
mulai dibangun kantor Desa, pembangunan Sekolah Dasar (SD) Sidomukti I, II dan
III. Pembangunan plengsengan, jalan makadam dan lain sebagainya. Di masa
pemerintahannya desa Sidomukti merangkak menuju pada perubahan/pembangunan.
6.
MUKAWI (1985
- 1995)
Setelah memimpin desa Sidomukti ± 33 tahun. Taslem digantikan oleh Mukawi. Di masa kepemimpinan Mukawi,
Sidomukti terus dipercantik dengan dibangunnya kembali jalan desa yang dulunya
hanya dimakadam saja, kini telah diaspal. Listrik dan jaringan telepon kini
mulai masuk ke desa Sidomukti yaitu di dusun Ledok. Program-program pemerintah
pusat seperti pengentasan kemiskinan juga sudah masuk ke desa Sidomukti.
7.
Drs. SUGITO I (1995 -
2005)
Hasil-hasil pembangunan di masa kepemimpinan Drs. Sugito yang dapat
dirasakan hingga saat ini adalah :
- Pembangunan WSLICK di dusun Krajan dan dusun Ledok.
- Peningkatan hasil-hasil pertanian dengan mengikut sertakan wakil-wakil masyarakat dalam penyuluhan pertanian.
- Pembaharuan dan penambahan panjang plengsengan jalan.
- Pembangunan Puskesmas pembantu yang ditempatkan di Balai Desa Sidomukti.
- Plesterisasi rumah-rumah penduduk miskin.
- Rehab ulang kantor desa.
8.
M. DAHLAN Z (2005 -
2007)
M. Dahlan Z hanya menjabat kepala desa
sementara untuk menggantikan kekosongan pemerintahan desa. Dalam tahap
kepemimpinannya, pembangunan yang cukup dirasakan manfaatnya oleh rakyat adalah
pengaspalan jalan desa dari dusun Ledok menuju dusun Krajan serta pembuatan
pagar keliling di Balai Desa.
9.
Drs. SUGITO TAHAP II (2007 - 2013)
Setelah terpilih menjadi kepala desa pada Pilkades 2007, Drs. Sugito
Kembali memimpin untuk yang kedua kalinya. Di masa kepemimpinannya yang kedua
ini desa Sidomukti benar-benar tidak lagi bisa disebut sebagai desa ketinggalan
jaman. Dimana sistem komputerisasi sudah masuk ke desa Sidomukti. Selain itu
tahap kemajuan yang dicapai pada masa pemerintahan Drs. Sugito yang ke-2 ini
adalah :
a.
Pelayanan kesehatan melalui program-program pemerintah
seperti Posyandu, dan penempatan bidan-bidan pembantu yang di desa Sidomukti.
b.
Peningkatan bidang ekonomi yaitu dengan memberikan
pinjaman modal kepada RTM berupa simpanan pokok perempuan (SPP) melalui program
PNPM-MP.
c.
Peningkatan bidang pendidikan, terbukti dengan semakin
banyaknya lembaga pendidikan yang berdiri di desa Sidomukti sebagai bentuk
kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan.
d.
Peningkatan sarana dan prasarana yaitu dengan dibangunnya
jalan yang sangat mendesak untuk segera dilaksanakan. Yaitu pembangunan jalan
rabat di dusun Krajan melalui PNPM-PPK tahun 2007.
Dan masih sangat banyak program-program yang dicanangkan dan akan
dilaksanakan demi menuju desa Sidomukti yang lebih maju, mapan, makmur, aman
dan sejahtera.
10.
SUNARDI HADI PRAYITNO
Setelah terpilih
menjadi kepala desa periode 2013 – 2019, tidak banyak program yang dilaksanakan
karena hanya meneruskan dari program kepala desa sebelumnya. Diantaranya yaitu
:
2.2 Profil Desa
2.2.1 Geografis
Desa
Desa Mrawan
adalah bagian dari kecamatan Mayang yang berbatasan dengan Kecamatan Pakusari.
Di mana wilayah Mrawan merupakan dataran rendah yang terdiri dari lahan
pertanian teknis dan lahan tadah hujan. Kondisi alam yang subur tersebut
membuat sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Namun,
apabila musim kemarau tiba banyak lahan yang tidak bisa ditanami karena
keringnya lahan. Sehingga, banyak ibu-ibu rumah tangga yang bekerja menjadi
kuli gudang di tempat yang lain.
Desa Mrawan
mempunyai luas wilayah ± 1034,77 Ha yang terdiri dari 56
RT dan 18 RW serta dengan dua dusun dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :
Utara : Desa Kertosari Kecamatan Pakusari
Timur :
Desa Mayang Kecamatan Mayang
Selatan :
Desa KarangKedawung
Barat :
Desa Rowo Indah Kecamatan Ajng
Sarana
infrastruktur yang ada di desa Mrawan :
Ø Panjang
jalan desa : 16 km
Ø Panjang
jalan teraspal : 6 km
Ø Panjang
jalan belum teraspal : 10 km
Ø Jumlah
sarana jembatan : 1 buah
Ø Jumlah
cakupan air bersih : 1 lokasi
2.2.2
Kependudukan
Jumlah
penduduk desa Sidomukti tercatat sebanyak 8832 jiwa dengan perincian
sebagai berikut :
Ø Jumlah
KK : 3.220 KK
Ø Jumlah
penduduk : 8 jiwa
Ø Jumlah
perempuan : 3.171 jiwa
Ø Jumlah
laki-laki : 3.107 jiwa
Ø Jumlah
penduduk miskin : 1.394 KK
Ø Jumlah
pengangguran : 93 jiwa
Ø Jumlah
penduduk usia kerja : 2.000 jiwa
Ø Jumlah
balita : 545 anak
2.2.3
Kondisi
Sosial dan Ekonomi
Fasilitas
umum yang terdapat di desa Mrawan antara lain :
Ø Kantor /
balai desa : 1 buah
Ø Balai RW : -
Ø Masjid : 13 buah
Ø Musholla
/ langgar : 125
Ø Pasar
desa : -
Ø Koperasi : 1 buah
Ø Lapangan
olah raga : 1 buah
Kondisi
pendidikan di desa Mrawan antara lain :
Ø Jumlah
penduduk usia sekolah : 1.233
Ø Jumlah
anak tidak sekolah : 77
Ø Jumlah
tenaga didik : 110
Ø Jumlah
tenaga didik PNS : 3 orang
Ø ADV : -
Ø Play
Group : 3
buah
Ø TK : 5
buah
Ø SD / MI
sederajat : 7 buah
Ø SMP /
Mts : 2
buah
Ø SMA / MA : 2 buah
Ø Pondok
pesantren : 4 buah
Kondisi
kesehatan di desa Sidomukti antara lain :
Ø Jumlah
tenaga medis : 2 orang
Ø Dokter :
-
Ø Bidan : 2
orang
Ø Puskesmas : -
Ø Puskesmas
pembantu : 1 buah
Ø Polindes : -
Ø Jumlah
balita : 545 anak
Ø Cakupan
Posyandu per bulan :
Jumlah angka
kesakitan pertahun
Ø Diare : 10
orang
Ø DBD : -
Ø Kusta : -
Jumlah area
pertanian : 30.166 Ha
Hasil pertanian
(per tahun dalam ton)
Ø Padi : 521
ton/tahun
Ø Jagung : 5.374
ton/tahun
Ø Kedelai : 240
ton/tahun
Hasil sayuran
dan buah-buahan :
Ø Rambutan : 1.3
ton/tahun
Ø Pisang : 129
ton/tahun
Ø Kacang
panjang : 3 – 5 ton/tahun
Hasil perkebunan
:
Ø Kopi :
13.40 ton/tahun
Ø Tembakau : 10.30 ton/tahun
Hasil perikanan
Ø Hasil
perikanan darat : 0.7 ton/tahun
Hasil peternakan
:
Ø Sapi : 574 ekor
Ø Kambing : 140 ekor
Ø Domba : -
Ø Ayam
buras : 1.393 ekor
Ø Itik : 758 ekor
Perinndustrian
desa Sidomukti :
Ø Industri
rumah tangga kecil : 7 buah
Ø Industri
sedang : 3 buah
2.2.4
Kelembagaan
Desa
Jumlah personil
yang ada di pemerintahan desa Sidomukti adalah :
Ø Kades : 1
orang
Ø Sekdes : 1 orang
Ø Kaur : 7
orang
Ø Kasun : 5
orang
Ø Hansip : 30 orang
Halo. Saya salah satu penyunting Wikipedia. Saya menggunakan artikel ini sebagai referensi untuk artikel https://id.wikipedia.org/wiki/Mrawan,_Mayang,_Jember . Namun, karena berupa blogspot, saya tidak dapat menggunakannya sebagai referensi, melainkan hanya memasukkan ke dalam pranala luar. Bolehkan saya tahu pustaka asli dari artikel sejarah Mrawan ini? Saya bisa dihubingi di https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan_Pengguna:Okkisafire . Terima kasih atas perhatiannya
BalasHapus